Kemenag Usul Madrasah kembali menjadi perbincangan nasional setelah Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menyatakan bahwa madrasah selain MAN Insan Cendekia (MAN IC) berpotensi untuk masuk dalam program Sekolah Garuda. Usulan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memperluas pemerataan pendidikan unggul di berbagai daerah di Indonesia.
Program Sekolah Garuda merupakan upaya besar pemerintah dalam menciptakan lembaga pendidikan berkelas dunia melalui kombinasi penguatan kurikulum, peningkatan kualitas guru, transformasi fasilitas, hingga perluasan akses bagi siswa berprestasi. Dengan dimasukkannya usulan ini, pembahasan tentang Kemenag Usul Madrasah menjadi semakin relevan, terutama terkait pemerataan pendidikan nasional.
Artikel berikut mengulas secara komprehensif 7 fakta penting mengenai Kemenag Usul Madrasah, tujuan program, reaksi pemerintah, hingga prospek transformasi madrasah di masa depan.
1. Kemenag Usul Madrasah untuk Masuk Skema Sekolah Garuda

Pernyataan Kemenag Usul Madrasah disampaikan langsung oleh Wamenag Romo Muhammad Syafi’i. Ia menegaskan bahwa banyak madrasah, terutama yang berada di daerah, memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi lembaga pendidikan unggulan jika mendapatkan dukungan fasilitas dan program yang tepat.
Romo menyampaikan bahwa madrasah yang tidak termasuk MAN IC sebenarnya memiliki kualitas dan jumlah siswa yang tidak kalah kompetitif. Oleh karena itu, ia menilai sudah saatnya madrasah-madrasah tersebut mendapatkan kesempatan untuk bertransformasi melalui kolaborasi dengan Sekolah Garuda.
Usulan ini disampaikan langsung kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) untuk dipertimbangkan dalam rencana perluasan program Sekolah Garuda.
2. Tujuan Utama Kemenag dalam Usulan Transformasi Madrasah

Dalam pernyataannya, Romo Syafi’i menegaskan bahwa Kemenag Usul Madrasah memiliki tujuan besar: menjadikan madrasah sebagai institusi pendidikan unggul yang setara dengan sekolah-sekolah terbaik di Indonesia.
Beberapa tujuan utama yang ingin dicapai melalui usulan ini antara lain:
• Meningkatkan Standar Akademik Madrasah
Peningkatan kualitas kurikulum menjadi aspek paling penting. Mode kolaborasi ini memungkinkan madrasah mengadaptasi sistem pembelajaran yang lebih terukur dan berbasis kompetensi global.
• Memperluas Akses Madrasah ke Fasilitas Pendidikan Unggul
Melalui program ini, madrasah di daerah berkesempatan mendapatkan pengembangan fasilitas seperti laboratorium, ruang belajar modern, hingga teknologi pembelajaran mutakhir.
• Memperkuat Kompetisi Sehat antar Siswa
Kolaborasi dengan Sekolah Garuda akan membuka peluang bagi siswa madrasah untuk berkompetisi di level nasional maupun internasional, sesuai target pemerintah untuk mencetak generasi unggul.
Romo menekankan bahwa transformasi ini bukan sekadar modernisasi fisik, tetapi juga peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
3. Respons Kemendikti Saintek terhadap Kemenag Usul Madrasah

Usulan Kemenag Usul Madrasah mendapat sambutan positif dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto. Menurut Brian, pemerintah memang sedang memperluas cakupan Sekolah Garuda sebagai bagian dari program peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Brian menjelaskan bahwa Presiden menargetkan pendirian 100 Sekolah Garuda di seluruh Indonesia. Namun hingga saat ini baru sekitar 20 sekolah yang berhasil direalisasikan. Pemerintah menyatakan bahwa percepatan pembangunan akan terus dilakukan dalam beberapa tahun ke depan.
Karenanya, Brian menilai usulan yang datang dari Kemenag justru sangat relevan dan dapat mempercepat pemerataan pendidikan berkualitas.
4. Strategi Kolaborasi antara Madrasah dan Sekolah Garuda
Program Sekolah Garuda bukan sekadar membangun sekolah unggulan baru, tetapi juga bertujuan melakukan kolaborasi strategis antara sekolah yang sudah ada dengan lembaga pendidikan yang siap berkembang.
Dalam konteks Kemenag Usul Madrasah, kolaborasi ini mencakup beberapa aspek penting:
• Transfer Kurikulum dan Standar Pembelajaran
Madrasah akan mendapatkan pendampingan dalam menyusun kurikulum akademik berbasis capaian kompetensi global.
• Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik
Guru-guru madrasah berkesempatan mengikuti pelatihan intensif, termasuk pendampingan dari tenaga ahli yang biasa bekerja dengan Sekolah Garuda.
• Kegiatan Pengayaan untuk Siswa
Siswa madrasah akan memiliki akses pada program pengayaan seperti riset, kompetisi sains, robotik, hingga pertukaran pelajar.
• Optimalisasi Teknologi Pendidikan
Penggunaan teknologi menjadi fokus utama, terutama untuk madrasah yang berada di daerah dengan keterbatasan akses.
Dengan model seperti ini, kolaborasi bukan berarti madrasah berubah menjadi Sekolah Garuda, tetapi tetap mempertahankan identitas keagamaan mereka sambil mengadopsi standar pendidikan unggul.
5. Pemerataan Pembangunan Sekolah Garuda untuk Daerah Terpencil
Saat menanggapi isu Kemenag Usul Madrasah, Brian Yuliarto menambahkan bahwa pemerintah tidak ingin pembangunan Sekolah Garuda hanya terpusat pada daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi.
Pemerintah justru ingin program ini menjadi upaya pemerataan pembangunan pendidikan, sehingga daerah-daerah terpencil seperti wilayah perbatasan, kepulauan, dan pedalaman juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama.
Hal ini sejalan dengan visi pembangunan pendidikan nasional yang menekankan:
-
keadilan akses,
-
peningkatan kualitas sumber daya manusia,
-
dan pemerataan fasilitas belajar.
Karena itu, banyak madrasah di daerah dipandang memiliki potensi besar untuk dikembangkan melalui program Sekolah Garuda Transformasi.
6. Dampak Jangka Panjang Program bagi Madrasah di Indonesia
Jika usulan Kemenag Usul Madrasah ini disetujui dan diimplementasikan secara bertahap, ada sejumlah dampak jangka panjang yang dapat dirasakan dunia pendidikan nasional.
• Lahirnya Madrasah Unggul Berbasis Integrasi IPTEK dan Keagamaan
Perpaduan antara ilmu pengetahuan modern dan pendidikan agama akan menciptakan lulusan madrasah yang memiliki karakter kuat dan daya saing global.
• Meningkatnya Jumlah Siswa Madrasah yang Masuk PTN dan Kampus Global
Salah satu fokus Sekolah Garuda adalah mempersiapkan peserta didik untuk masuk universitas terbaik. Jika madrasah mendapatkan dukungan program, peluang siswanya akan meningkat signifikan.
• Meningkatnya Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia
Dengan pemerataan akses pendidikan berkualitas, kesenjangan antarwilayah bisa berkurang.
• Penguatan Ekosistem Pendidikan Berbasis Kolaborasi
Model kolaborasi dapat menjadi percontohan bagi dunia pendidikan Indonesia dalam mengatasi kesenjangan infrastruktur dan kualitas pembelajaran.
7. Tantangan Implementasi Program Kemenag Usul Madrasah
Walaupun usulan Kemenag Usul Madrasah menuai respon positif, beberapa tantangan tetap harus diperhatikan:
• Kesiapan Infrastruktur Madrasah
Banyak madrasah di daerah masih membutuhkan perbaikan fasilitas, seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses internet.
• Kualitas dan Jumlah Tenaga Pendidik
Guru madrasah perlu mendapatkan pelatihan intensif agar mampu mengadopsi standar pembelajaran Sekolah Garuda.
• Adaptasi Kurikulum
Proses penyesuaian kurikulum harus dilakukan secara hati-hati agar identitas keagamaan tetap terjaga.
• Keterbatasan Anggaran di Daerah
Tidak semua pemerintah daerah memiliki anggaran pendidikan cukup untuk mendukung program besar seperti transformasi Sekolah Garuda.
Meski demikian, pemerintah pusat diyakini akan memberikan dukungan secara bertahap jika program ini dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Baca Juga : Beasiswa KOICA 2026: Peluang Kuliah S2 Gratis ke Korea Selatan dengan Tunjangan Rp 13 Juta
Kesimpulan
Usulan Kemenag Usul Madrasah untuk bergabung dengan skema Sekolah Garuda adalah langkah strategis yang dipandang mampu mempercepat pemerataan pendidikan berkualitas di Indonesia. Program ini membuka peluang besar bagi madrasah di berbagai daerah untuk bertransformasi menjadi lembaga unggulan melalui integrasi kurikulum, peningkatan kualitas guru, hingga fasilitas yang lebih modern.
Respons positif dari Kemendikti Saintek membuat peluang implementasi program ini semakin besar. Jika terlaksana, Indonesia berpotensi memiliki lebih banyak madrasah unggul yang mampu menghasilkan generasi berdaya saing global—tanpa menghilangkan karakter pendidikan keagamaan yang menjadi ciri khasnya.
