Evaluasi Anggaran MBG Jadi Sorotan Utama
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa Evaluasi Anggaran MBG senilai Rp335 triliun berpotensi dilaksanakan tahun depan. Langkah ini menjadi sorotan publik mengingat program MBG (Makan Bergizi Gratis) selama ini menyerap dana sangat besar dan berdampak luas pada sektor pendidikan, sosial, hingga kesehatan masyarakat.
Menurut pejabat Kemenkeu, evaluasi ini bukan hanya soal jumlah anggaran yang fantastis, melainkan juga efektivitas dan transparansi penggunaannya. Banyak pihak menilai, dengan alokasi dana sebesar itu, diperlukan mekanisme pengawasan yang kuat agar program benar-benar menyentuh sasaran yang tepat.
Alasan Kemenkeu Lakukan Evaluasi Anggaran MBG
1. Nilai Anggaran yang Terlalu Besar
Rp335 triliun bukan angka kecil. Dalam konteks APBN, alokasi tersebut menempati posisi strategis karena dapat memengaruhi belanja negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, Evaluasi Anggaran MBG dianggap wajar agar pemerintah bisa memastikan setiap rupiah digunakan secara efisien.
2. Efektivitas Program MBG
Sejak diluncurkan, MBG menjadi program prioritas pemerintah untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan mengurangi stunting. Namun, sejumlah laporan menyebutkan adanya masalah teknis di lapangan, mulai dari distribusi makanan yang tidak merata hingga kasus keracunan makanan. Evaluasi dibutuhkan untuk menilai sejauh mana program ini benar-benar memberikan dampak positif.
3. Tekanan Fiskal APBN
Dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, APBN Indonesia tahun depan akan menghadapi tantangan berat. Evaluasi anggaran menjadi salah satu cara menjaga agar beban fiskal tidak terlalu berat, sekaligus memastikan keberlanjutan program strategis lainnya.
Proses Evaluasi Anggaran MBG
Kemenkeu merencanakan evaluasi anggaran dilakukan melalui kajian lintas kementerian dan lembaga. Beberapa tahap yang disebutkan antara lain:
-
Audit penggunaan dana MBG tahun berjalan.
-
Penghitungan ulang kebutuhan riil berdasarkan jumlah penerima.
-
Pemantauan distribusi makanan di berbagai daerah.
-
Analisis dampak terhadap kesehatan anak dan kualitas pendidikan.
Evaluasi ini juga akan melibatkan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) serta lembaga independen agar hasil kajian lebih objektif.
Respon Publik terhadap Evaluasi Anggaran MBG
Kritik dari Pengamat Kebijakan
Banyak pengamat menilai evaluasi anggaran ini sudah seharusnya dilakukan sejak awal. Menurut mereka, angka Rp335 triliun terlalu besar jika tidak ada sistem pengawasan yang kuat. Beberapa pihak bahkan menyarankan agar anggaran dialihkan sebagian untuk program kesehatan dan pendidikan lain yang juga mendesak.
Dukungan dari Pihak Sekolah dan Orang Tua
Di sisi lain, ada dukungan besar dari kalangan sekolah dan orang tua murid. Mereka menilai program MBG sangat membantu anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih baik. Namun, mereka juga berharap evaluasi bisa memperbaiki kualitas makanan agar tidak terjadi kasus keracunan lagi.
Evaluasi Anggaran MBG dalam Konteks APBN 2026
Jika evaluasi ini berjalan lancar, bukan tidak mungkin anggaran MBG akan dikurangi atau disesuaikan. Namun, Kemenkeu menegaskan bahwa tujuan utama tetap untuk meningkatkan kualitas program, bukan memangkas manfaatnya.
Dalam konteks APBN 2026, pemerintah juga harus menyeimbangkan belanja untuk infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan subsidi energi. Karena itu, Evaluasi Anggaran MBG dipandang penting agar APBN tetap sehat.
Tantangan dalam Evaluasi Anggaran MBG
-
Jumlah penerima program yang sangat besar membuat distribusi rawan masalah.
-
Pengawasan di daerah terpencil sulit dilakukan karena keterbatasan SDM.
-
Potensi penyalahgunaan anggaran masih tinggi jika tidak ada mekanisme transparansi digital.
-
Koordinasi antar lembaga yang sering kali tumpang tindih.
Solusi untuk Evaluasi Anggaran MBG
-
Digitalisasi laporan distribusi makanan agar masyarakat bisa ikut memantau.
-
Membangun sistem pengawasan berbasis aplikasi yang terhubung dengan sekolah.
-
Memberikan sanksi tegas pada penyedia makanan yang lalai.
-
Meningkatkan transparansi publik dengan membuka data penerima manfaat.
Baca Juga :
Ekspor RI ke UE-Kanada Melejit 2 Kali Lipat: 5 Faktor Pendorong Utama
Kesimpulan: Evaluasi Anggaran MBG Harus Menjadi Prioritas
Kemenkeu telah membuka peluang untuk melaksanakan Evaluasi Anggaran MBG sebesar Rp335 triliun tahun depan. Evaluasi ini sangat krusial untuk memastikan program MBG benar-benar efektif, transparan, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Bukan hanya soal angka, evaluasi ini juga akan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam mengelola dana publik. Dengan pengawasan ketat, evaluasi diharapkan dapat memperbaiki program MBG agar lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.