Untuk memahami posisi Erick Thohir Jadi Menpora, kita perlu melihat sejarah para Menpora sebelumnya. Sejak era Orde Baru hingga reformasi, kursi Menpora selalu diisi oleh tokoh penting dengan latar belakang berbeda.
-
Era Orde Baru: Tokoh seperti Abdul Gafur dan Hayono Isman memegang kendali penuh dalam membina olahraga nasional.
-
Era Reformasi: Andi Mallarangeng hingga Imam Nahrawi pernah duduk di kursi Menpora. Namun, tak jarang jabatan ini diwarnai kontroversi, terutama terkait alokasi anggaran dan kasus korupsi.
-
Sebelum Erick: Zainudin Amali sempat menjabat Menpora sebelum memilih fokus ke PSSI. Ironisnya, kini posisi Menpora kembali diisi oleh tokoh PSSI, yaitu Erick Thohir.
Sejarah ini menunjukkan bahwa kursi Menpora tidak pernah lepas dari tarik ulur politik dan kepentingan olahraga tertentu. Dengan Erick Thohir Jadi Menpora, sejarah rangkap jabatan antara kementerian dan federasi olahraga kembali terulang.
Analisis Ekonomi Olahraga di Era Erick Thohir Jadi Menpora
Salah satu alasan penting mengapa Erick Thohir Jadi Menpora menimbulkan perdebatan adalah soal ekonomi olahraga. Industri olahraga kini bukan hanya soal prestasi, melainkan juga soal bisnis, lapangan kerja, dan investasi.
Potensi Ekonomi Olahraga Indonesia
Menurut data Kemenpora, industri olahraga Indonesia diperkirakan menyumbang lebih dari Rp180 triliun per tahun. Angka ini termasuk kontribusi dari event besar, sponsor, hak siar televisi, hingga penjualan tiket pertandingan.
Dengan Erick Thohir Jadi Menpora, peluang ekonomi olahraga bisa meningkat karena:
-
PSSI Lebih Terintegrasi dengan Pemerintah: Event internasional bisa lebih mudah mendapatkan dukungan.
-
Kompetisi Domestik Lebih Komersial: Liga Indonesia bisa diperkuat dari sisi manajemen dan pemasaran.
-
Investasi Asing Masuk: Erick memiliki jaringan internasional luas, termasuk pengalaman di Inter Milan dan DC United.
Namun, risiko yang perlu diwaspadai adalah apakah fokus anggaran akan lebih banyak diarahkan ke sepak bola dibanding cabang olahraga lain.
Perbandingan Internasional: Erick Thohir Jadi Menpora dan Model di Negara Lain
Menarik untuk membandingkan Erick Thohir Jadi Menpora dengan negara lain. Di banyak negara, pejabat pemerintah biasanya tidak merangkap jabatan federasi olahraga, untuk mencegah konflik kepentingan.
-
Inggris: Menteri Olahraga hanya membuat kebijakan, sementara FA (Football Association) berdiri independen.
-
Jerman: Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) tidak boleh dipimpin oleh pejabat pemerintah aktif.
-
Jepang: Sistem sangat ketat; Kementerian hanya regulator, federasi punya otonomi penuh.
Dengan demikian, Erick Thohir Jadi Menpora sekaligus Ketua PSSI adalah situasi yang unik. Indonesia seolah menggabungkan kekuasaan eksekutif dengan federasi olahraga, sesuatu yang jarang terjadi di negara-negara maju.
Kritik dan Dukungan terhadap Erick Thohir Jadi Menpora
Dukungan
-
Erick dianggap memiliki pengalaman internasional yang bisa membawa sepak bola Indonesia ke level lebih tinggi.
-
Rangkap jabatan diyakini membuat koordinasi lebih cepat, terutama untuk persiapan Timnas dan pembangunan infrastruktur.
Kritik
-
Dikhawatirkan terjadi monopoli kebijakan olahraga. PSSI bisa lebih diistimewakan dibanding federasi lain.
-
Potensi benturan kepentingan dalam pengelolaan dana negara untuk olahraga.
-
Publik menuntut Erick membuktikan dirinya adil, bukan hanya fokus pada sepak bola.
Program Prioritas Erick Thohir Jadi Menpora
Sebagai Menpora sekaligus Ketua PSSI, Erick membawa sejumlah program prioritas:
-
Pembenahan Infrastruktur Stadion: Agar sesuai standar FIFA, terutama setelah tragedi Kanjuruhan.
-
Peningkatan Kompetisi Liga: Agar liga lebih profesional dan menarik sponsor internasional.
-
Penguatan Tim Nasional: Melanjutkan program naturalisasi dan pembinaan pemain muda.
-
Peningkatan Peran Atlet Non-Sepak Bola: Erick menekankan pentingnya cabang lain seperti bulutangkis, atletik, dan basket.
-
Digitalisasi Olahraga: Mendorong penggunaan teknologi untuk scouting, analitik, hingga pemasaran.
Prediksi Masa Depan PSSI di Era Erick Thohir Jadi Menpora
Ada beberapa skenario masa depan PSSI ketika Erick Thohir Jadi Menpora:
Skenario Optimistis
-
PSSI makin profesional.
-
Indonesia lolos ke Piala Dunia atau Olimpiade.
-
Liga domestik jadi salah satu terbaik di Asia Tenggara.
-
Ekonomi olahraga tumbuh pesat.
Skenario Moderat
-
PSSI membaik, tetapi tidak terlalu signifikan.
-
Prestasi timnas meningkat, namun belum menembus level Asia.
-
Konflik kepentingan bisa dikendalikan.
Skenario Pesimistis
-
Publik kehilangan kepercayaan karena rangkap jabatan tidak efektif.
-
PSSI justru dianggap terlalu bergantung pada pemerintah.
-
Cabang olahraga lain merasa dianaktirikan.
Tantangan Erick Thohir Jadi Menpora
Beberapa tantangan besar menanti Erick Thohir Jadi Menpora:
-
Transparansi Anggaran – memastikan dana olahraga dikelola adil.
-
Regenerasi Atlet – bukan hanya fokus timnas senior, tetapi juga pembinaan usia muda.
-
Menghadapi Tekanan Publik – setiap kebijakan akan langsung mendapat sorotan besar.
-
Menjaga Independensi Federasi – agar PSSI tidak terlalu tergantung pada pemerintah.
Baca Juga :
5 Fakta Penting RUU Perampasan Aset: Aturan Batas Harta Koruptor yang Bisa Dirampas
Kesimpulan
Erick Thohir Jadi Menpora adalah fenomena unik dalam sejarah olahraga Indonesia. Dari satu sisi, langkah ini bisa membawa sinergi besar antara pemerintah dan PSSI, mempercepat pembangunan olahraga, serta membuka peluang investasi. Namun dari sisi lain, risiko konflik kepentingan sangat nyata, terutama dalam distribusi anggaran dan kebijakan olahraga nasional.
Keberhasilan Erick Thohir akan sangat ditentukan oleh kemampuannya menjaga keseimbangan: tidak hanya fokus pada sepak bola, tetapi juga memastikan semua cabang olahraga mendapat perhatian. Jika ia berhasil, ini bisa menjadi era emas olahraga Indonesia. Jika tidak, publik bisa kembali kehilangan kepercayaan pada sistem olahraga nasional.