Bagi mahasiswa dan profesional yang bercita-cita melanjutkan kuliah S2 di luar negeri, Tes GMAT dan GRE adalah dua tes penting yang wajib dipahami sejak awal. Tes GMAT dan GRE menjadi standar penilaian akademik internasional untuk mengukur kemampuan analisis, numerik, verbal, serta kesiapan berpikir dalam konteks pendidikan lanjutan. Banyak universitas terkemuka seperti Harvard, Oxford, Stanford, MIT, Cambridge, NUS, Monash, dan universitas lain di Eropa hingga Asia mensyaratkan Tes GMAT dan GRE sebagai komponen seleksi resmi selain dokumen umum seperti CV, motivation letter, essay, portfolio, serta interview.
Sebagian besar calon mahasiswa kerap bingung memilih antara Tes GMAT dan GRE, terutama bagi yang belum menentukan program studi secara spesifik. Perbedaan karakteristik kedua tes ini juga membuat persiapannya harus dilakukan secara lebih intensif, terstruktur, disiplin, dan berdasarkan strategi. Oleh sebab itu, artikel ini dibuat untuk memberikan pedoman lengkap serta sistematika persiapan Tes GMAT dan GRE agar peluang diterima di kampus tujuan bisa meningkat secara signifikan.
Apa Itu Tes GMAT dan GRE?
Tes GMAT dan GRE merupakan tes kemampuan akademik internasional yang terstandar dan berbayar. Kedua tes ini resmi diakui oleh lembaga pendidikan global, baik universitas Negeri maupun Swasta di seluruh dunia.
| Kategori | GMAT | GRE |
|---|---|---|
| Kepanjangan | Graduate Management Admission Test | Graduate Record Examination |
| Tujuan Utama | Program MBA, Manajemen & Bisnis | Semua program S2 & S3 |
| Penyelenggara | GMAC | ETS |
| Format Tes | Verbal, Quantitative, Analytical Writing, IR | Verbal, Quantitative, Analytical Writing |
| Durasi | ±3,5 jam | ±3,5 jam |
| Skor | 200–800 | 130–170 per section |
7 Langkah Persiapan Tes GMAT dan GRE untuk S2 Luar Negeri
1. Menentukan Pilihan Kampus Tujuan dan Program Studi
Persiapan Tes GMAT dan GRE tidak boleh dilakukan secara acak. Langkah paling awal adalah menentukan kampus dan jurusan yang ingin dipilih. Setiap kampus memiliki standar skor minimal berbeda sehingga kamu perlu memastikan di laman resmi universitas. Proses ini juga membantu menentukan apakah kamu fokus pada GMAT atau justru lebih tepat memilih GRE.
2. Memahami Format dan Struktur Soal Tes GMAT dan GRE
Pemahaman pola soal sangat penting. Tes ini bukan sekadar menunjukkan kecerdasan semata, melainkan menguji kecepatan, ketepatan, serta kemampuan menganalisis dengan tekanan waktu. Semakin sering latihan, semakin baik kemampuan adaptasi kamu dalam menghadapi kedua jenis tes tersebut.
3. Membuat Timeline dan Jadwal Belajar Minimal 3–6 Bulan
Banyak kandidat gagal karena mempersiapkan Tes GMAT dan GRE hanya dalam waktu 2–4 minggu. Fakta menunjukkan bahwa persiapan matang membutuhkan waktu antara 90–180 hari agar otak mampu beradaptasi dengan pola belajar akademik intensif.
Gunakan metode Pomodoro Study System serta bagi jadwal belajar menjadi beberapa bagian:
-
Vocabulary Building
-
Grammar & Analytical Review
-
Math Drills & Quantitative Reasoning
-
Verbal Logical Reasoning
-
Writing Skills
4. Melatih Kemampuan Bahasa Inggris Akademik
Bahasa Inggris sehari-hari berbeda dengan bahasa Inggris akademik. Tes GMAT dan GRE menuntut kamu memahami artikel, jurnal ilmiah, hingga konten riset ilmiah. Cara tercepat meningkatkan kemampuan ini:
-
Membaca jurnal internasional (Springer, JSTOR, Nature, Science)
-
Membaca editorial (The Economist, Harvard Review, BBC, NY Times)
-
Melatih analytical essay menggunakan format CLAIM – SUPPORT – EVIDENCE – CONCLUSION
5. Mengikuti Bimbingan Profesional & Simulasi Tes
Mengikuti kelas persiapan resmi atau bimbingan privat akan mempercepat pemahaman strategi. Kamu juga perlu mengikuti simulasi Tes GMAT dan GRE minimal 10–15 kali untuk membiasakan diri dengan durasi waktu sebenarnya.
Platform rekomendasi untuk latihan:
-
Magoosh
-
Kaplan
-
Manhattan Prep
-
ETS Official Test Prep
-
GMAC Official Practice
6. Menyiapkan Dana, Dokumen, dan Jadwal Tes Lebih Awal
Pendaftaran Tes GMAT dan GRE tidak gratis. Biaya bervariasi rata-rata antara USD 220 – USD 300 belum termasuk biaya reschedule dan request score report. Pastikan juga:
-
Passport aktif minimal 6–12 bulan
-
Nama sesuai dokumen internasional
-
Lokasi test center sudah terkonfirmasi
-
Tidak mepet dengan jadwal pendaftaran kampus
7. Menetapkan Target Skor dan Strategi Retake
Lulus bukan berarti selesai, namun harus memenuhi syarat kampus yang dituju. Jika skor kurang, kamu dapat melakukan retake Tes GMAT dan GRE sesuai ketentuan resmi.
Perbedaan Inti Tes GMAT dan GRE
| Aspek | GMAT | GRE |
|---|---|---|
| Cocok Untuk | MBA & Business School | Semua jurusan akademik & penelitian |
| Tipe Soal Matematika | Lebih rumit dan analitis | Lebih mudah dibanding GMAT |
| Tipe Verbal | Lebih fokus logic | Lebih fokus vocabulary |
Kesimpulannya, jika kamu ingin masuk Business School kelas dunia, pilih GMAT. Namun jika masih fleksibel, ingin ke jurusan teknik, sosial, design, hukum, psikologi, pendidikan, IT atau riset akademik, maka GRE lebih disarankan.
Strategi Final Sukses Hadapi Tes GMAT dan GRE

-
Gunakan 6-month study plan
-
Fokus pada 3 bagian: konsep – latihan – evaluasi
-
Ikuti official mock test berkala
-
Buat catatan error log book
-
Kelola mental & stamina
Baca Juga : Kasus Menghebohkan: Gangguan Jiwa Akibat Menonton Film Horor di Sekolah
Kesimpulan
Persiapan Tes GMAT dan GRE merupakan langkah strategis bagi siapapun yang ingin meraih pendidikan S2 di luar negeri. Dengan memahami struktur tes, menyusun jadwal belajar, mengikuti simulasi, memperkuat kemampuan bahasa Inggris, serta mempersiapkan mental secara matang, peluangmu untuk diterima di kampus terbaik dunia semakin besar. Jika dipersiapkan dengan benar, Tes GMAT dan GRE bukan lagi hambatan, melainkan pintu utama menuju masa depan akademik dan profesional yang lebih gemilang.
